Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, April 25, 2018

1 Tawarikh 16: 7-13 | Hidup yang Memuji Tuhan



Bacaan Firman Tuhan: 1 Tawarikh 16: 7-13
Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara-saudara sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN: Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!

Adalah sukacita yang besar bagi umat Tuhan ketika Tabut Allah ada ditengah-tengah mereka. Sebab Tabut Allah adalah sebagai lambang kehadiran Allah dan juga untuk terus mengingatkan mereka akan perbuatan Tuhan yang hebat yang memberikan keselamatan, kesejahteraan dan pengajaran.

Daud dengan nyanyiannya mengundang umat Tuhan untuk memuji kebesaran Tuhan, sebab layaklah umat Tuhan memuliakan Tuhan dalam kehidupannya. Nyanyian jemaat tidak hanya untuk enak di dengar oleh telinga bukan karena suara yang merdu bukan juga karena kepiawaian dalam memainkan alat musik. Tetapi nyanyian jemaat adalah penyataan iman tentang perbuatan Allah yang besar.

Nyanyian adalah gema dari perbuatan Allah yang di rasakan oleh jemaat. Tidak akan ada gema jika tidak ada yang bunyi. Demikian halnya dengan nyanyian pujian kita kepada Tuhan, dari dalam diri kita akan keluar gema dari perbuatan Tuhan. Jika umat Tuhan menyadari betapa banyak berkat yang diterimanya dari Tuhan tentunya gema itu akan keluar dari dalam dirinya, bahwa umat Tuhan sepatutnya menyaksikan dan mengumandangkan perbuatan Tuhan yang besar.

Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan bukanlah tentang nyanyian yang asal keluar (“asbun”), namun nyanyian adalah isyarat tentang ketulusan, kemurnian, perasaan dan pengakuan yang keluar dalam diri. Ada ungkapan yang tulus dan murni untuk menyatakan kebesaran Tuhan dari dalam dirinya. Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan juga hendak mengingatkan kita bahwa sesungguhnya Tuhan selalu berbuat di dalam kehidupan kita, sehingga gema dari perbuatan Tuhan itu akan selalu keluar dari dalam diri kita.

Menyanyikan nyanyian pujian kepada Tuhan bukanlah dimaksudkan bahwa kerjaan kita hanya bernyanyi. Namun melalui nas ini kita di ajak untuk memiliki hidup yang tulus dan murni untuk: mensyukuri perbuatan Tuhan (8); merenungkan perbuatan dan pengajaran Tuhan (9,12); berpengharapan hanya kepada Tuhan (10); mengandalkan kekuatan Tuhan (11). Sehingga di setiap perjalanan kehidupan kita kehadiran Tuhan selalu bergema.

Kebesaran perbuatan Tuhan telah di nyatakan di dalam Diri Tuhan kita Yesus Kristus. Dia telah hadir dalam hidup kita membawa keselamatan, pengajaran dan pengharapan. Hal inilah yang akan melimpahi kehidupan umat yang percaya kepada Yesus Kristus, dengan penuh sukacita kita hidup dengan penuh rasa syukur, merendahkan diri dalam pengajaranNya dan berjalan dengan pasti di atas pengharapan iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

1 Tawarikh 16: 7-13 | Hidup yang Memuji Tuhan



Bacaan Firman Tuhan: 1 Tawarikh 16: 7-13
Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara-saudara sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN: Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!

Adalah sukacita yang besar bagi umat Tuhan ketika Tabut Allah ada ditengah-tengah mereka. Sebab Tabut Allah adalah sebagai lambang kehadiran Allah dan juga untuk terus mengingatkan mereka akan perbuatan Tuhan yang hebat yang memberikan keselamatan, kesejahteraan dan pengajaran.

Daud dengan nyanyiannya mengundang umat Tuhan untuk memuji kebesaran Tuhan, sebab layaklah umat Tuhan memuliakan Tuhan dalam kehidupannya. Nyanyian jemaat tidak hanya untuk enak di dengar oleh telinga bukan karena suara yang merdu bukan juga karena kepiawaian dalam memainkan alat musik. Tetapi nyanyian jemaat adalah penyataan iman tentang perbuatan Allah yang besar.

Nyanyian adalah gema dari perbuatan Allah yang di rasakan oleh jemaat. Tidak akan ada gema jika tidak ada yang bunyi. Demikian halnya dengan nyanyian pujian kita kepada Tuhan, dari dalam diri kita akan keluar gema dari perbuatan Tuhan. Jika umat Tuhan menyadari betapa banyak berkat yang diterimanya dari Tuhan tentunya gema itu akan keluar dari dalam dirinya, bahwa umat Tuhan sepatutnya menyaksikan dan mengumandangkan perbuatan Tuhan yang besar.

Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan bukanlah tentang nyanyian yang asal keluar (“asbun”), namun nyanyian adalah isyarat tentang ketulusan, kemurnian, perasaan dan pengakuan yang keluar dalam diri. Ada ungkapan yang tulus dan murni untuk menyatakan kebesaran Tuhan dari dalam dirinya. Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan juga hendak mengingatkan kita bahwa sesungguhnya Tuhan selalu berbuat di dalam kehidupan kita, sehingga gema dari perbuatan Tuhan itu akan selalu keluar dari dalam diri kita.

Menyanyikan nyanyian pujian kepada Tuhan bukanlah dimaksudkan bahwa kerjaan kita hanya bernyanyi. Namun melalui nas ini kita di ajak untuk memiliki hidup yang tulus dan murni untuk: mensyukuri perbuatan Tuhan (8); merenungkan perbuatan dan pengajaran Tuhan (9,12); berpengharapan hanya kepada Tuhan (10); mengandalkan kekuatan Tuhan (11). Sehingga di setiap perjalanan kehidupan kita kehadiran Tuhan selalu bergema.

Kebesaran perbuatan Tuhan telah di nyatakan di dalam Diri Tuhan kita Yesus Kristus. Dia telah hadir dalam hidup kita membawa keselamatan, pengajaran dan pengharapan. Hal inilah yang akan melimpahi kehidupan umat yang percaya kepada Yesus Kristus, dengan penuh sukacita kita hidup dengan penuh rasa syukur, merendahkan diri dalam pengajaranNya dan berjalan dengan pasti di atas pengharapan iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Keselamatan / Khotbah Minggu / Mengucap Syukur / Persekutuan dengan judul 1 Tawarikh 16: 7-13 | Hidup yang Memuji Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2018/04/1-tawarikh-16-7-13-hidup-yang-memuji.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 1 Tawarikh 16: 7-13 | Hidup yang Memuji Tuhan "